hoam. company- line,ig : alrasyid.sbyg
0

Mengelola Kelas

hi~


Mengelola Kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid.

Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau, dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya :
  • `Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktivitas.
  • Aktivitas terjadi secara simultan.
  •  Hal-hal terjadi secara cepat. Kejadian sering kali terjadi dikelas dan membutuhkan respons cepat.
  • Kejadian sering kali tidak dapat terprediksi. Meskipun anda sudah membuat rencana dengan hati-hati dan rapi, kemungkinan besar akan terjadi kejadian diluar rencana.
  • Hanya ada sedikit privasi. Kelas ada lah tempat publik dimana murid melihat guru mengatasi berbagai masalah.
  • Kelas punya sejarah. Murid punya kenangan tentang apa yang terjadi dikelas pada waktu dahulu.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas, manajemen kelas yang efektif juga memikirkan tentang lingkungan fisik kelas.

Prinsip Penataan Kelas, berikut 4 prinsip dasar yang dapat dipakai dalam penataan kelas :
  •  Kurangi kepadatan ditempat lalu-lalang.
  •  Pastikan bahwa murid guru dapat dengan mudah melihat murid.
  • Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus dapat dengan mudah diakses.
  • Pastikan murid dapat melihat dengan jelas semua presentasi kelas.

Gaya Penataan, mempertimbangkan penataan fisik yang paling mendukung dalam aktivitas mengajar.
  •  Gaya Auditorium,susunan kelas dimana semua murid menghadap guru.
  • Gaya Tatap Muka, susunan kelas dimana murid saling menghadap.
  • Gaya Off-set, susunan kelas dimana sejumlah murid (tiga atau empat) duduk dibangku, tetapi tidak saling berhadapan langsung satu sama lain.
  • Gaya Seminar, susunan kelas dimana murid dalam jumlah besar duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
  • Gaya Klaster, susunan kelas dimana sejumlah murid bekerja dalam kelompok kecil.
Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Belajar, murid perlu lingkungan yang positif untuk pembelajaran.

Strategi Umum, mencakup penggunan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas yang efektif.

Menggunakan Gaya Otoritatif.
  • Gaya manajemen kelas otoritatif, berasal dari gaya parenting menurut Diana Baumrind.
  • Gaya manajemen kelas permisif, memebrikan banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk perkembangan keahlian pembelajaranatau pengelolaan perilaku mereka.
Mengelola Aktivitas Kelas Secara Efektif.
  • Menunjukkan sebarapa jauh mereka ‘mengikuti’.
  •  Atasi situasi timpang-tindih secara efektif.
  • Menjaga kelancaran dan kontinuitas pembelajaran.
  • Libatkan murid dalam berbagai aktivitas  yang menantang.
Mengajak Murid Bekerja Sama, ada 3 strategi agar murid mau diajak bekerja sama :

  • Menjalin Hubungan Positif dengan Murid, penting untuk menuntut prestasi akademik yang bagus dan kelas yang tenang, akan tetapi jangan lupa pada kebutuhan sosioemosional murid.
  • Mengajak Murid untuk Berbagi dan Mengemban Tanggung Jawab, murid diizinkan untuk berpartisipasi dalam menyusun aturan kelas.
  • Beri Hadiah Terhadap Perilaku yang Tepat.
Menjadi Komunikator yang Baik, mengelola kelas dan memecahkan konflik secara konstruktif membutuhkan keterampilan berbicara. Ada beberapa strategi untuk menjadi komunikator yang baik.

Keterampilan Berbicara, berbicara didepan kelas dan murid.
  • Menggunakan tata bahasa yang benar.
  • Menggunakan kosa kata yang gamoang dipahami.
  • Menerapkan strategi untuk meningkatkan pemahaman terkait apa yang dikatakan guru.
  • Berbicara dengan tempo yang tepat.
  • Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
  • Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas dikelas.
Keterampilan Mendengar, mengelola kelas secara aktif akan lebih mudah apa bila guru memiliki kemamouan mendengar yang baik.

  • Beri perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara.
  • Parafrasa.
  • Sintesiskan pola dan tema.
  • Beri umpan balik atau tanggapan dari orang yang berkompeten.
Berkomunikasi secara Nonverbal, berikut beberapa perilaku umum yang dilakukan orang untuk berkomunikasi secara Nonverbal.

  • Mengangkat alis sebagai tanda tak percaya.
  • Bersedekap untuk melindungi diri.
  • Mengangkat bahu sebagai tanda tak peduli.
  • Mengedipkan mata sebagai tanda persetujuan atau meunjukkan kehangatan.
  • Mengetukkan jari tanda tak sabar.
  • Menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu.


0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

hoam. company. Diberdayakan oleh Blogger.